Auckland – Hobbiton – Rotorua Trip

#dirumahaja hari ke-78, dan saya tiba-tiba kepingin nulis sesuatuu lagi di blog yang udah mulai debuan ditinggal 2 tahunan ini.

As a reminder for those who read this in the future, sejak pandemi virus COVID-19 masuk ke Indonesia di awal Maret lalu, most of us are working from home, shopping for home, dan semuamua dari rumah saja. Nggak mau banyak mengeluh, karena walaupun mulai sangat bosen di rumah, tapi saya pun masih se paranoid itu untuk keluar rumah, dan Alhamdulillah masih sangat sangat beruntung jika dibandingkan dengan banyak teman-teman di luar sana yang menjadi “korban” dari sadisnya pandemi ini.

One thing for sure, saya kangen jalan-jalan. Sesimpel jalan ke mall walaupun cuma untuk ke kafe yang ujung-ujungnya buka laptop trus kerja. Akhirnya, cukuplah dipuaskan diri dengan buka-buka stok foto traveling lama. Ketemu lah foto-foto pas jalan-jalan di New Zealand akhir tahun 2018 kemarin. Menyambung postingan terakhir saya di November 2018 tentang cara urus visa New Zealand, here we go talking about the trip…

Processed with VSCO with g1 preset

4 hari 3 malam. Lumayan singkat untuk ukuran trip ke New Zealand yang biasanya orang-orang lain bisa ber minggu-minggu. Instead of South Island yang lagi populer di kalangan traveler, kami justru ke North Island. Alasannya karena sebenernya NZ trip ini sekalian antar mertua yang ada kerjaan di Auckland, dan nggak mungkin extend karena udah keburu mepet kita harus pindahan dari Brisbane untuk balik Indonesia for good.

Untuk memastikan kalau short trip kita berkualitas, kita pindah hotel di area berbeda setiap hari. Malam pertama dan ketiga menginap di Auckland, sedangkan malam kedua menginap di Rotorua.

Day 1, Auckland (Sekitar Viaduct Harbour)

Hotel : CBD Viaduct Harbour Resort

Kebetulan cuma dapet flight siang dari Brisbane, jadi sampe Auckland pun udah sore. Malam pertama, kami stay di hotel di area Viaduct Harbour, tepatnya di CBD Viaduct Harbour Resort. Nggak terlalu banyak bisa ngapa-ngapain karena udah sore. Tapi beruntung ternyata apart-hotel nya nyaman dan bagus banget. Jadi hari itu bener-bener cuma muter-muter area pelabuhan ini dan makan malam.

Processed with VSCO with g1 preset

Processed with VSCO with g1 preset

Source: cbdviaductharbour.co.nz

Day 2, Rotorua & Hobbiton 2 Days Tour (part 1)

Hotel : Rotorua Motel

Malam kedua kami putuskan untuk ikutan trip aja, instead of sewa mobil. Liburan leyeh-leyeh nggak mau ribet judulnya. Kita sengaja cari trip yang tentunya ada Hobbiton, karena tujuan utama saya mau ke New Zealand ya tentunya Hobbiton ini. Bukan fans berat Lord of The Rings atau The Hobbits, tapi super duper penasaran dan excited pingin kesana.

Setelah jauh-jauh hari surveey berbagai macam trip yang sebenernya mirip-mirip, akhirnya pilihan jatuh ke 2 Days Tour Hobbiton, Rotorua & Waitomo Glowworm Caves ini. Di tur ini, hampir semuanya udah include, kecuali penginapan di Rotorua. Nggak ada yang spesial dari Rotorua Motel yang kita pilih. Bersih, harga oke, dan lokasi dekat dengan tempat kita janjian ketemu lagi untuk melanjutkan tour hari kedua.

Destinasi 1 : Waitomo Glow Worm Caves

Source : Flickr: 63349090@N08 / via Buzzfeed.com

Sesuai namanya, di destinasi ini ada gua yang “dihuni” sama cacing-cacing yang glowing dalam kegelapan. Detailnya bisa di cek sendiri di web ini yaa. Nggak banyak dokumentasi selama disini, karena di dalam gua nya sendiri pun nggak boleh foto-foto. Tapi ini baguuus banget, sampe masuk ke 27 Surreal Places to Visit Before You Die versi nya Buzzfeed

Destinasi 2 : The Agrodome Rotorua

Processed with VSCO with g1 preset

Processed with VSCO with c7 preset

Sejujurnya awalnya saya nggak terlalu excited sama destinasi ini. Karena dipikirnya cuma farming experience yang sebenernya di Lembang juga banyak. Eh ternyata justru favoriit. Seperti foto diatas, seneng banget ternyata lihat sapi-sapi gendut khas New Zealand yang lagi bobok-bobok siang, dan ada 1 hewan favoooooriiit yang ternyata ada disana dan kita bebas bercengkerama sama hewan gemes itu : Alpaca!

Processed with VSCO with g1 preset
Ternyata Alpaca se-menggemaskan itu, super jinak dan chill

Destinasi 3 : Te Puia Maori

Processed with VSCO with g1 preset

… yang menurut saya salah satu destinasi yang wajib dikunjungi kalau ke Rotorua. Mulai dari Natural Geothermal / Geyser yang cantik-cantik banget walaupun bau belerang sampai dengan suguhan kebudayaan khas suku Maori. Yang mau nonton pertunjukkan HAKA secara live, ada niih disinii.  HAKA, atau tarian/seruan perang/tantangan khas suku Maori, emang selalu bikin semangat-merinding nontonnya. Apalagi nonton secara langsung, dengan kostum otentik suku Maori, dobel dobel deh rasanya.

Processed with VSCO with g2 preset

Processed with VSCO with g1 preset

Day 3, Rotorua & Hobbiton 2 Days Tour (part 2) & Back to Auckland

Hotel : Best Western President Hotel

Destinasi 1: Rotorua Government Gardens

Processed with VSCO with g1 preset

Di hari ke-2 tur, setelah menginap di akomodasi pilihan masing-masing, peserta tur diminta untuk berkumpul di Rotorua I-Site Visitor Information Centre, yang lokasinya persis ditengah-tengah kota. Jadi sebelum itu, kami memutuskan untuk Rotorua city tour sebentar. Salah satunya, ke Rotorua Government Gardens ini.

Processed with VSCO with g1 preset

Bukan cuma sekedar taman, di area ini juga ada museum, city council, geothermal dll. Tapi seperti yang terlihat di foto sebelumnya, cuaca hari itu gloomy banget. Berkali-kali hujan, berhenti, hujan lagi. Museum juga sayangnya lagi dalam perbaikan jadi nggak dibuka untuk umum. Overall, Rotorua itu kota kecil yang manis banget.

Destinasi 2: Hobbiton Movie Set

Move on dari Rotorua, akhirnya menuju destinasi yang ditunggu, yaitu Hobbiton Movie Set. Detail lain seperti harga tiket masuk dll, silahkan di klik di link ini ya. Harganya yang memang nggak murah, sebanding kok sama experience nya. Saya yang bukan fans filmnya aja excited banget, apalagi yang memang nge-fans sama film nya ya.

Processed with VSCO with g1 preset

Processed with VSCO with g1 preset

Area Hobbiton Movie Set ini luaaaas bangett, dan kita nggak bisa seenaknya melanglang buana disana. Karena disana, kita akan masuk ke grup-grup. Setiap grup akan didampingi 1-2 orang guide yang akan memandu kita sepanjang perjalanan di set ini. Jangan khawatir nggak bisa foto-foto, karena mereka akan ngasih waktu yang cukup banget kok untuk foto-foto sampe puas. Sayangnya, hari itu cuacanya kurang bersahabat sepanjang hari. semua hasil foto jadi kurang sentuhan langit biru cerah 😐

Processed with VSCO with g1 preset

Processed with VSCO with g1 preset

Setelah puas dan gempor jalan di Hobbiton Set, tur pun berakhir dengan kita semua kembali ke Auckland. Malam itu kita menginap di Best Western President Hotel Auckland, yang lokasinya persiiiis di tengah kota Auckland. Pilih hotel ini simply karena dia tipenya aparthotel dengan dapur dan amenitiesnya, dan lokasi tengah kota yang gampang banget mau kemana-mana.

Day 4, Auckland Fish Market & Back To Brisbane

Processed with VSCO with g1 preset

Hari ke-4, masih ada waktu sebelum flight kita kembali ke Brisbane di malam hari. Hari itu dipuas-puasin muter-muter Auckland CBD dan mampir ke Auckland University. Kakak ipar saya pernah bersekolah disini 2 tahun. Jadi hari terakhir lebih ke napak tilas masa-masa kakak saya di Auckland dulu. Termasuk ke Auckland Fish Market, yang dulu mereka sering banget makan sashimi fresh dan murah sepuasnya disana. Nggak seperti di Brisbane, harga seafood di Auckland jauh lebih murah. Entah kenapa di Brisbane (bahkan di Australia?) harga seafood kok mahal 😦

Begitulah short trip New Zealand yang Alhamdulillah berkesan walaupun super singkat. Next time, kalau ada kesempatan ke New Zealand lagi, mau lah tentunya nyobain south island, camper van trip juga kayaknya seru banget yaaa

sign

Cara Urus Visa Visitor New Zealand (Dari Brisbane, Australia)

boarding-pass-euro-ticket-69866

Kia Ora!

Atau yang dalam bahasa Maori bisa berarti “Halo!”.

Setelah sempat maju mundur ragu-ragu, akhirnya saya dan suami memutuskan untuk jadi mengunjungi New Zealand dulu sebelum benar-benar pulang ke Indonesia. Karena setelah dipikir-pikir, berangkat ke New Zealand dari Indonesia, tiketnya jauuh lebih mahal ya.

Sebagai perbandingan, bisa diliat deh gambar dibawah. Harga tiket dari Brisbane setengah nya ya kaan? Karena jarak tempuh juga udah setengahnya sih. Jadilah kami memutuskan bismillah beli tiket untuk ke New Zealand desember besok.

Naah, permasalah selanjutnya adalah visa. Biasanya saya suka nggak mau pusing sih. Kalo mau bikin visa pasti minta tolong travel agent di Jakarta ehehe. Tapi berhubung masih di Brisbane, jadilah googling tanya sana sini caranya.

Nah ini saya share disini yaa, siapatau ada yang membutuhkan info nya juga.

  1. Untuk make sure jenis visa yang harus diurus, bisa klik link ini dulu yaa
  2. Untuk keluarga, apply visa nya cukup 1 aja. Jadi akan ada 1 principal applicant dan extra applicant lainnya. Jadi untuk saya dan suami, suami saya sebagai principal applicant dan saya extras nya. Kurang paham sih bisa untuk sampai berapa orang extras dalam 1 visa. Dicoba dulu aja mungkin ya.
  3. Visa New Zealand bisa diurus melalui counter dan online. Untuk yang urus visa via counter, bisa langsung cek detail nya di website nya visa center New Zealand yang ada di Jakarta dan Bali. Jelasnya bisa klik link ini  .
  4. Siapkan kartu kredit untuk bayar visa (jika apply online). Untuk saya dan suami, kemarin saya bayar NZ $165. Detailnya bisa dicek disini 
  5. Dokumen-dokumen yang harus disiapkan sebelum apply online :
  • Passport asli dan scan passport nya
  • Bank Statement (dengan minimal saldo NZ$1000 per orang ; atau $400 per orang kalau udah ada bukti booking akomodasi)
  • Foto terbaru dengan detail seperti di link ini 
  • Bukti pembelian tiket pulang pergi
  • Bukti pemesanan akomodasi (kalau ada)
  • Scan visa negara lain yang masih berlaku (berhubung saya masih tinggal di Australia, jadi saya lampirkan juga ini ; kalau yang flight nya akan transit di Australia dan akan lewat imigrasi juga harus lampirkan ini ya)
  • Surat referensi kerja dari kantor (atau surat keterangan scholarship untuk suami saya)
  • Kartu keluarga (yang sudah di translate resmi) sebagai bukti bahwa principal applicant dan extras nya memang benar keluarga. Atau kalau hanya suami istri, bisa juga lampirkan buku nikah. Berhubung di buku nikah sudah ada bahasa inggris nya, jadi nggak saya translate resmi lagi.
  1. Setelah dokumen udah lengkap, tahap selanjutnya adalah buat account di realme, atau bisa klik link ini 
  2. Setelah sudah ada account di real me, nanti akan di direct untuk isi form nya. Kalau butuh petunjuk untuk isi form nya, bisa cek ke sini 

Setelah form dan dokumen-dokumen sudah di submit, di halaman terakhir akan ada “thank you page atau confirmation page”. Nah di confirmation page ini, biasanya akan ada permintaan untuk mengirim paspor asli kita. Atau kalau yang di kota tempat tinggalnya ada kantor visa centre sih bisa langsung dateng ya. Nah kalau seperti saya yang kebetulan di Brisbane nggak ada kantornya, harus kirim paspor asli ke Sydney deh. Untuk pengiriman paspor sendiri ada tambahan biaya nya ya, yaitu AU$30 per aplikasi.

Emang aman ya ngirim paspor asli gitu? Insya Allah aman sih. Saya pakai jasanya Auspost dan pakai amplop khusus yang bisa di track dan pasti sampai besok nya. Bentuk amplop nya seperti ini.

amplop express
Source: Australia Post

 Harganya $17. Saya beli dua, satu lagi saya lampirkan di dalam amplop yang saya kirim sebagai amplop balasan. Cara lain, bisa juga dengan jasa kurir yang disediakan Visa Centre yang di Sydney, dengan tambahan biaya $20. Jadi kalau kita nggak lampirkan amplop balasan, ya otomatis kena $20 deh.

Anyway, jadi apa aja yang saya kirim ke Visa Centre?

  1. Paspor asli saya dan suami
  2. Amplop balasan yang sudah saya tulis alamat saya di bagian Penerima
  3. Hasil print “confirmation page”, atau halaman terakhir ketika submit visa, yang ada nama dan nomor aplikasi kita. Ada petunjuknya kok kalau itu page terakhir dan harus di print
  4. Form untuk pembayaran passport handling fee dan courrier fee (kalau pakai jasa kurir)
  5. Halaman Check list page seperti ini 

Detail lain ke alamat Sydney dimana harus dikirimkan dan lain-lain bisa langsung cek ke sini

Menurut situsnya, proses pengajuan visa nya sendiri bisa makan waktu kira-kira 18 hari. Tapi Alhamdulillah visa saya cepet banget sih. Submit visa online hari Selasa, kirim paspor hari Kamis nya. Hari Selasa nya, paspor udah sampai lagi di tangan, dan hari Rabu nya muncul deh email approval visa nya. Visa New Zealand ini sama kayak Australia, nggak ada wujud fisik nya yang ditempel di paspor. Jadi kita cuma di email dua lembar halaman yang isinya visa approval. Udah gitu doang. Tapi dua lembar ini harus di print yaa pas berangkat, biar ada bukti in case kenapa-kenapa nanti nya.

Anyway, setelah paspor kita diterima di kantor visa centre nya, akan ada email pemberitahuan kok. Bisa juga kita track status dokumen kita disini 

Nanti saya share lagi yaa setelah udah jalan-jalannya 🙂

sign

Brisbane Botanic Garden Mt.Cootha

Processed with VSCO with q1 preset

Hello…

Beberapa minggu ini lagi-lagi saya menghilang yaa dari blog. Akhir-akhir ini saya mulai sibuk ngurus lala-lili untuk pulang, for good. Kuliah suami saya insya Allah hampir selesai. Per hari ini, kurang dari 7 minggu lagi saya dan suami akan ninggalin Brisbane. Legaaa tapi juga sedih. Seneng akan pulang sekaligus sedih ninggalin Brisbane.

Dua tahun itu cepet banget ya nggak berasa. Jadi inget, ketika tau akan tinggal di Brisbane, yang saya bayangin adalah weekend, piknik di taman, bekal snack dan minuman dingin juga buku bacaan asik yang bikin betah berjam-jam duduk di rerumputan. Berhubung green space di Jakarta belum banyak, jadi ya se-exciting itu membayangkan banyak area piknik di Brisbane.

Realita nya? Iya emang banyaak green space cantik dan nyaman buat “nggelosor” di rumput. Mulai dari taman-taman kecil sekitar rumah sampai beberapa botanic garden yang seluas kebun raya bogor. Salah satu favorit saya : Botanic Garden Mt.Coot-tha

Processed with VSCO with q1 preset

Processed with VSCO with q1 preset

Processed with VSCO with q1 preset

Ada beberapa Botanic Garden di Brisbane. Botanic Garden Mt.Cootha ini memang bukan yang paling dekat dari rumah atau pusat kota, tapi menurut saya yang paling cantik. Botanic Garden seluas 56 hektar ini dikenal sebagai taman dengan koleksi terbanyak untuk tanaman subtropis premier  yang dimiliki Australia.

Processed with VSCO with q1 preset

Processed with VSCO with q1 preset

Processed with VSCO with q1 preset

Terbagi menjadi beberapa area, seperti Japanese Garden, Fern House, Bonsai House, Tropical Display Dome, sampai dengan Children’s trail atau area playground yang hampir selalu ramai untuk acara ulangtahun anak-anak. Salah satu favorit saya adalah Arid Region Plants yaitu area yang mewakili  tanaman-tanaman gurun seperti di Afrika dan Amerika Tengah sana.

Processed with VSCO with q1 preset

Processed with VSCO with q1 preset

Processed with VSCO with q1 preset

Processed with VSCO with q1 preset

Processed with VSCO with q1 preset

Processed with VSCO with q1 preset

Processed with VSCO with q1 preset

Selain botanic garden, ada juga planetarium disini, dan ada show nya juga seperti planetarium yang di Jakarta. Tapi saya nggak bisa bandingin bagusan mana sih. Karena emang belum pernah coba nonton karena hampir selalu penuh sama rombongan anak sekolah. Eh yang di jakarta juga belum pernah deng hehe.

Processed with VSCO with q1 preset

Anyway, piknik di brisbane emang paling enak pas winter. Jadi walaupun matahari cukup terik tapi nggak terlalu panas. Kalau udah summer gitu, justru saya nggak kuat lama-lama di bawah matahari karena mataharinya lumayan menyengat nyakitin kulit. Langitnya juga entah kenapa nampak lebih cantik di foto pas winter ketimbang summer.

Processed with VSCO with q1 preset

Processed with VSCO with q1 preset

By the way, di jakarta dan sekitarnya juga kayaknya udah mulai ada beberapa green space ya, atau at least kafe-kafe yang konsep nya semi piknik gitu. Mudah-mudahan semakin tambah banyak ya green space yang bisa dinikmati publik di Jakarta dan sekitarnya.

 

Mount Coot-tha Botanic Gardens

152 Mount Coot Tha Rd, Mount Coot-Tha QLD 4066

Business Hours : 08.00 – 17.00

sign

Cerita Strawberry di Queensland, Australia

Processed with VSCO with c1 preset

Nope. Ini bukan cerita fiksi yang nama tokohnya strawberry yaa. Ini bener-bener kisahnya si buah strawberry, yang baru-baru ini heboh dengan kasus kontaminasi nya di Australia. Tepatnya sekitar pertengahan bulan September kemarin, ada kasus ditemukannya jarum jahit di tengah buah strawberry, dan ini ditemukan di beberapa wilayah di Australia. Iya beneran jarum jahit di tengah-tengah buah nya. Karena masih dalam proses investigasi sumber nya, untuk cari aman, supermarket besar langsung me-recall produk strawberry nya. Pemerintah setempat juga sempet alert untuk tidak mengkonsumsi strawberry dulu. Malah sempat juga ber kilo kilo strawberry itu dibuang dan dihancurin.

Queensland, sebagai salah satu produsen terbesar strawberry yang paling dirugikan, terutama para petani-petani nya. Yang sebenarnya strawberry lagi in season, malah banyak yang dibuang dan dihancurkan. Beberapa campaign mulai bermunculan untuk meminimalisir kerugian, dan agar orang-orang juga nggak takut makan strawberry lagi. Salah satu campaign yang lumayan banyak berseliweran di socmed saya itu “cut them up, not cut them (the farmer) out”.

Processed with VSCO with c1 preset
Captured by Dian (IG: @diankusuma.n)

Campaign lainnya yang bikin saya pengen posting ini adalah “Strawberry Sundae Fundraiser for Farmer” yang baru aja dilaksanakan Rabu, 26 September 2018 kemarin. Whats so important about this sundae ice cream? Karena es krim sundae strawberry ini legend nya Queensland. Setiap tahun, Queensland punya acara exhibition tahunan yang namanya EKKA Royal Queensland Show. By the way, EKKA itu kependekan dari Exhibition yaa. Typical orang Aussie banget deh suka nyingkat-nyingkat bahasa gitu hehe. Anyway, es krim sundae strawberry iconic ini selalu ada setiap tahun di acara Ekka, sebagai bentuk fundraiser untuk medical research rumah sakit setempat.

Processed with VSCO with c1 preset

Nah Rabu kemarin ini, di depan city hall  King George Square lah es krim sundae strawberry iconic nya Queensland ini pertama kali dijual diluar acara EKKA itu sendiri. Jadwalnya dari jam 7 pagi sampai 18.30. Berhubung ini hari Rabu ya, jadi saya nggak nyangka akan se ramai itu. Ternyataaa ruamee sekalii lho. Kayaknya setengah warga Brisbane ngumpul semua deh di city. Orang-orang se-antusias itu lho beli es krim seharga $5. Walaupun ukuran es krim nya sebenarnya nggak terlalu besar, tapi nggak menyurutkan antusisasme orang-orang. Demi ikut menyelamatkan petani strawberry, mereka bela-belain  antri panjanh untuk dapetin es krim ini.

Processed with VSCO with c1 preset

Menurut artikel di ABC News ini , ekspektasi awal mereka untuk menjual 10.000 es krim, ternyata malah terjual lebih dari 14.000 es krim atau sekitar 700 kg strawberries. Nggak cuma pembeli nya aja lho yang membludak, volunteer nya pun juga. Mulai dari volunteer tenaga sampai tambahan dana. Semua orang seperti berlomba-lomba ikut membantu.

soldout
Source: ABC Brisbane Facebook

Kenapa saya sampai posting ini di blog? For me, it is a heartwarming feeling to see what these people are doing what they can to help each other.  Instead of blaming each other, they’re actually doing something to help these strawberry growers.

Thank you for this heartwarming feeling, dear Brisbane 🙂

sign

Resep Gampil: Beef Tangsuyuk

Processed with VSCO with  preset

Resep Gampil kali ini ter-inspirasi lagi sama salah satu K-drama Let’s Eat season 2. Tangsuyuk atau daging asam manis. Kalau tangsuyuk biasanya pakai pork shoulder, saya bikin versi halal nya pakai daging sapi potongan chuck steak. Sausnya juga saya rubah sedikit sama resep aslinya. Di resep asli, untuk rasa asamnya pakai cuka. Berhubung saya nggak suka banget bau cuka, jadi saus asam manis nya pakai resep yang biasa saya masak aja ya.

Di episode pertama Let’s Eat 2, ada scene yang memperdebatkan cara makan si tangsuyuk ini. Ada yang lebih suka sausnya langsung disiram ke daging nya, dan ada juga yang prefer sausnya dipisah dan dimakan sebagai dipping. Saya? Tentu saja dipisah. Obvious kan kalo dari foto diatas ya.

Untuk tekstur crispy yang maksimal, daging saya goreng dua kali. Tapi proses menggoreng yang ke-dua nya, saya lakukan persis sebelum mau di-makan. Jadi kalau mau masak ini sekalian banyak (untuk konsumsi lebih dari sekali), penggorengan yang kedua nya dadakan aja ya. Sekalian ngangetin.

Resep Beef Tangsuyuk (untuk 4 porsi)

Bahan Bumbu Marinade Daging

Daging Sapi Chuck Steak 300 gram, iris-iris sekitar 2 cm (jangan terlalu tipis biar nggak hancur ketika digoreng)

1 sdt jahe cincang

2 sdt garam

1 sdt minyak wijen

1 sdt bawang putih cincang

Bahan Adonan Tepung Daging

1 cup Tepung Maizena / Tepung Beras / Potato Starch

1 Putih Telur

Air secukupnya

Bahan Saus Asam Manis

1 sdm margarin

1/2 Bawang Bombay ukuran sedang, iris panjang-panjang

2 siung Bawang Putih, geprek atau cincang halus

Wortel potong serong tipis secukupnya

4 Sdm Saus Tomat

2 Sdm Saus Sambal

Garam Secukupnya

Gula Secukupnya

5 sdm Air

1 Sdm Tepung Maizena (larutkan dengan air)

Cara Masak

  1. Campur potongan daging dan bumbu marinade nya. Diamkan minimal 30 menit
  2. Campur semua bahan adonan tepung. Buat adonan jadi kental, sehingga daging gampang tertutup semua adonan. kemudian celup daging di adonan sampai semua permukaan daging dilumuri tepung.
  3. Panaskan minyak agak banyak (agar daging terendam). Goreng daging yang sudah dilumuri adonan sampai kecoklatan. Angkat dan tiriskan. Diamkan dulu kira-kira minimal 10-15 menit sebelum di goreng yang kedua kali. Proses penggorengan kedua sampai daging terlihat crispy.
  4. Cara buat saus: Tumis bawang putih dengan margarin, sampai agak kecoklatan dan wangi. Jangan sampai gosong.
  5. Masukkan wortel dan bawang bombay. Tambahkan air dan bahan lainnya.
  6. Koreksi rasa
  7. Setelah mulai mendidih dan wortel matang, tambahkan larutan maizena sesuai dengan kekentalan yang diinginkan.
  8. Tangsuyuk siap disajikaan dengan nasi panas.

Resep Gampil : Bibimbap

Selamat hari Sabtuu..

Saya punya ide baru nih buat konten blog. Berhubung blog ini emang dari awal diniatkan sebagai jurnal, jadi saya mau mulai nulis dan share kumpulan resep gampil yang emang udah biasa saya masak sehari-hari.  Mostly, resep-resep ini juga ter-inspirasi dari banyak sumber, yang seringkali saya ubah sedikit-dikit mengikuti selera saya dan suami.

Resep gampil pertama yang mau saya share adalah Bibimbap. Simply karena ternyata punya stock foto nya hehe. Bibimbap ini seger banget kalo lagi kepingin makan banyak sayur. Gampang banget pula. Nggak perlu makan di restoran lho, karena masak sendiri juga nggak beda jauh rasanya. Bahan-bahannya juga nggak saklek kok harus jenis sayuran A atau B. Basically cuma manfaatin sayuran apapun yang ada di kulkas.  Potong-potong, masak sebentar, aduk-aduk, jadi deh! Adaptasi dari resepnya mykoreankitchen, ini dia kreasi Bibimbap gampil ala saya

bibimbap.jpg
Yang ini lupa ditambahkan telur ceplok sebelum di foto :p

Resep Bibimbap (untuk 2 porsi)

Bahan-Bahan Sayuran

Kimchi kira-kira 1 genggam

Bayam kira-kira 2 genggam

Toge kira-kira 2 genggam

Wortel potong korek api kira-kira 1 genggam

Bahan-Bahan Topping Daging

Daging Cincang 200 gram (bisa diganti protein lain seperti ayam fillet)

1 Sdm Kecap Asin

1 Sdm Minyak Wijen

1 Sdt Brown Sugar (bisa diganti gula pasir biasa)

1 Sdt Bawang Putih Cincang

Bahan-Bahan Saus Gochujang

2 Sdm Gochujang

1/2 Sdm Kecap Asin

1 Sdt Minyak Wijen

1 Sdt Gula Pasir

1 Sdt Bawang Putih dihaluskan

1 Sdm Air

Bahan-Bahan Lain

Kimchi kira-kira 1 genggam

Telur ceplok 2 buah

Nasi putih panas 2 porsi

Nori Secukupnya

Biji Wijen Secukupnya

Cara Masak

  1. Masak semua sayuran sesuai tekstur yang diinginkan. Toge dan bayam cukup di blanch aja sebentar.
  2. Masak daging cincang dengan menumis bawang putih cincang. Sampai kecoklatan dan wangi. Masukkan daging cincang, masak sampe matang. Masukkan bumbu lainnya. Tes Rasa.
  3. Campur semua bahan saus di satu wadah terpisah. Tes rasa. Saya suka yang agak asin-medok rasa sausnya. Jadi kalau dicampur semua dengan nasi dan sayur tetap gurih.
  4. Siapkan nasi putih panas di mangkok. Tata sayuran dan daging diatas nya mengelilingi pinggiran mangkok. Letakkan saus di tengah-tengah an telur ceplok diatasnya. Garnish dengan nori dan biji wijen
  5. Sebelum dimakan, jangan lupa diaduk-aduk rata semuanya..

By the way, kalo mau lebih menghayati enaknya Bibimbap, coba deh nonton cuplikan scene drama korea Let’s Eat Episode 9 di link ini.  Dijamin abis itu tambah ngiler 🙂

sign

 

 

 

 

 

 

Satu Hari Menyenangkan di Moreton Island

DSC03020

Sekitar 40 km ke arah north east dari Brisbane (atau sekitar 3 jam perjalanan), ada pulau cantik yang populer untuk day trip nya warga Brisbane atau Gold Coast, Moreton Island. Moreton dalam bahasa Aborigin artinya sand hills. Ini memang karena pulau ini dipenuhi oleh pasir. Literally pasir dimana-mana dan hampir nggak ada jalanan aspalnya. That’s why rata-rata kendaraan yang lalu lalang disana ya tipe four wheels drive.

DSC02934

How To Get There

Untuk menyeberang ke pulau ini ada beberapa alternatif boat dan ferry yang bisa digunakan. Ferry nya setipe lah sama ferry untuk nyeberang ke Lampung.  Banyak yang bawa mobil pribadi kesini.  Detailnya ada di web ini 

DSC02954

Waktu itu saya pilih gampangnya aja. Ikutan day trip yang ditawarkan Sun Rover Tour. To be exact, 1 day extreme adventure tour. Nama nya kok extreme banget ya. Padahal cuma sandboarding dan snorkeling aja kok. Dengan $135 (dan tambahan $50 untuk ferry PP), udah include semua tinggal duduk manis. Mulai dari dijemput di meeting point dekat city, transportasi selama di pulau, sand boarding, snorkeling termasuk alat, makan siang sampe di drop lagi di meeting point. Bener-bener tinggal duduk manis.

DSC03030

Sand Boarding

Aktivitas pertama begitu sampai di Moreton Island adalah sand boarding. Namanya juga pulau yang artinya sand hills, jadi ya bener-bener ada sand hills nya.

Jadi dari bukit pasir yang paling tinggi (sand dunes), kita akan meluncur dengan yang disebut toboggan. Toboggan itu papan seluncurnya. Biasanya terbuat dari papan kayu triplek gitu. Instead berdiri macam surfing, pemula-pemula gitu biasanya tiduran dengan dada menempel di toboggan, dan kepala diangkat setinggi mungkin selama meluncur. Tujuannya tentu aja biar muka nya nggak ketumpruk pasir-pasir itu. Oh itu teorinya. Karena pas pertama kali meluncur, tentu saja mukanya ketumpruk pasir. Sand all over my face. Literally. Semacam berasa kumur-kumur pasir abis itu. Deg-degan tapi super fun!

Processed with VSCO with  preset

Nggak cuma seru untuk sand boarding. Sand dunes nya ini cantiiikk banget. Hamparan pasir putih dimana-mana, plus langit yang waktu itu super clear biru cerah. Sayangnya pas mau sand boarding, saya nggak berani bawa kamera proper karena takut malah kegores pasir-pasir itu.

IMG_20180422_111812_HDR

Foto-foto diatas cuma pake kamera handphone jadi hasilnya kurang maksimal. To proves how beauty the sand dunes there, ini saya kasih juga foto-foto yang diambil dari instagramnya Queensland yaa

 

sand dunes - Qld IG
Source: @queensland’s Instagram Account

 

Blue Lagoon

Sebenernya Blue Lagoon ini nggak termasuk di usual itinerary trip, cuma karena waktu itu ferry yang jemput jadwalnya sedikit lebih sore dari hari biasa, kita ada waktu sebentar buat berenang disini. Lumayan lah buat bersihin pasir yang nempel.

Blue Lagoon ini adalah natural fresh water lake. Di tengah pulau pasir yang dikelilingin air laut, ada si Blue Lagoon ini.  Sedihnyaa, paas banget sampe di Blue Lagoon ini hujan dong. Jadi lagi-lagi saya ngga berani bawa kamera. Padahal cakep banget. Airnya jernih bening. Kalau lagi beruntung, kita bisa liat shellfish yang lagi ngumpet-ngumpet di pasir dengan jelas.

Ini nih foto-foto cakep nya Blue Lagoon yang saya ambil di situsnya tangalooma.com

 

blue lagoon 2
Source: https://www.tangalooma.com

 

 

blue lagoon 1
Source: https://www.tangalooma.com

 

Snorkeling

Obviously kalau ke pulau gini sih pasti pada snorkeling. Ada pilihan kayaking juga sebenarnya kalo ngga mau snorkeling. Cuma waktu itu di grup trip saya sih pada prefer snorkeling semua. Saya? Kebetulan waktu itu lagi ada si tamu bulanan, jadi nggak berani berenang di laut lah ya. Takut didatengin hiu hehe.

Hari itu angin lagi super kenceng end up with arus ombak yang juga lagi kenceng banget. Yang pada mau snorkeling jadi bener-bener struggle deh.

Processed with VSCO with  preset

Snorkelingnya sendiri ada tempat khususnya, yaitu si ship wreck. Buatan sih kayanya. Cuma katanya sih cakep ya underwater nya. Walaupun menurut saya air lautnya kaya nggak se-jernih itu. Mungkin Raja Ampat gitu malah lebih bagus ya hehe.

 

29415442_1248339548601975_237908245799239680_n
Source: @queensland’s instagram account

 

Jadii apakah worth it bagusnya Moreton Island dengan $185? yess.. Apalagi cuma tinggal duduk manis. Pulau nya menyenangkan kok. Sensasi naik jeep four wheels di pinggir pantai tu seru banget siih. Apalagi sepanjang jalan lihat yang begini…

DSC02949

Processed with VSCO with  preset

DSC03021

Anyway, ternyata pulau ini tu lumayan besar. Jadi masih banyak land dan water activity yang bisa dinikmati, seperti fishing, dolphin feeding dan whale watching pas winter.

Next trip, haruskah saya icip-icip Whitsunday Island atau Fraser Island (pulau yang banyak Australian deadliest animal nya)?

sign

 

Resep Klepon Easy Peasy…

Kelapa dan gula merah. Dua komponen ingredients yang menurut saya cucok banget satu sama lain. Gurih dan manis.  Kalo ada dua makanan yang mengandung dua komponen itu, udah pasti saya doyan banget banget. Termasuk si bulat hijau klepon gemes ini.

Selama di Brisbane setahun kemarin ini saya kangen banget sama klepon. Lho kok pas pulang sebentar ke Indonesia malah nggak kesempetan makan ini. Kemudian liat beberapa temen disini bikin klepon. Iseng cari-cari resepnya, eh ternyata bikin klepon nggak susah sama sekali yaa. Bener-bener easy peasy lhoo.

Tricky nya sebenernya cuma make sure bahwa adonan tepung nya pas konsistensinya. Nggak terlalu basah yang lembek gitu. Tapi juga nggak terlalu kering keset. Harus pas. Biar pas direbus, dia pas kenyalnya. Kalo terlalu kering juga takutnya ambyar pas di rebus jadi bocor semua. Ini feeling banget sih, tapi kalo udah coba bikin sekali pasti tau kok konsistensi kaya gimana yang pas.

By the way, saya kalo buat klepon selalu dua versi. Versi yang pakai kelapa biasa dan versi tanpa kelapa. Lah bukan klepon dong namanya kalo nggak pakai kelapa? Iya abis pak suami nggak doyan kelapa parut gitu, jadi ya polosan aja luarnya. Blom kepikiran sih baiknya dibalurin apa ya selain kelapa? Kepikiran biji wijen, tapi jadi ketuker sama onde-onde nanti hehe.

Anywayy… ini resep klepon easy peasy yang saya pake. Ini resep liat dari mana mana sih, trus disesuaikan sendiri. Ini cucok banget sih buat buka puasa, atau jadi cemilan malem nya pak suami kalo lagi lembur. Semoga Bermanfaat yaa

Processed with VSCO with  preset

Resep Klepon

Bahan-bahan 

Tepung Ketan Rose Brand 1 cup (sekitar 250 gr)
Tepung Beras 1/4 cup (sekitar 50-60 gr)
Air 1 cup (sekitar 250 ml) kemudian dicampur dengan perasa pandan hijau 1/2 sdt  Kelapa parut kasar 1 cup Garam 1/2 sdt
Gula Merah secukupnya, potong chunky kecil-kecil

Cara Masak

1. Campur garam dan kelapa parut kasar, aduk rata. Kemudian kukus
selama kurang lebih 15 menit
2. Di mangkok mix, campur tepung ketan dan tepung beras
3. Masukan air pandan hijau sedikit-sedikit, sambil diaduk rata.
Air pandan tidak perlu dimasukkan semua, cukup sampai adonan dirasa
cukup moist dan bisa dibentuk
4. Siapkan air di panci besar, rebus air sampai mendidih
5. Sambil nunggu air mendidih, bulat-bulat kan adonan klepon, dan isi
dengan gula merah chunky
6. Rebus bola-bola klepon di air mendidih. Setelah klepon mengambang,
bisa diangkat
7. Balurkan bola-bola klepon yang baru matang ke kelapa parut
8. Siap disantaap…

sign

 

 

Burleigh Heads Beach, Gold Coast

Since the beautiful beach in Gold Coast is not just Surfers Paradise,

Say hello to Burleigh Heads Beach….

Processed with VSCO with c3 preset

Karena ada Commonwealth Games 2018 yang sedang diadakan di Gold Coast, hampir semua media dan blogger di Aussie menyorot Gold Coast. Trus dari situ jugalah saya baru aware kalau Burleigh Heads ini cantik luar biasa. Silahkan dinikmati foto-foto Burleigh Heads ini, mudah-mudahan cukup mewakili ya cantik nya Burleigh Heads ini.

Processed with VSCO with c3 preset

Processed with VSCO with c3 preset

Processed with VSCO with c3 preset

Processed with VSCO with  preset

Processed with VSCO with  preset

Setelah beberapa minggu sebelumnya ada  Tropical Cyclone Iris di bagian east coast Aussie, jadi lumayan khawatir kalo pas saya ke Burleigh Heads pas hujan atau mendung. Eh Alhamdulillah hari itu cerah banget, dan menyenangkan karena ngga banyak angin jadi nggak panas. Ombak juga sepertinya lagi bagus, karena buanyak mas dan mbak surfers bertebaran.

Processed with VSCO with  preset

Processed with VSCO with c3 preset

Nggak cuma surfing, warga Aussie yang suka banget jalan dan olahraga juga meramaikan National Park nya. Yes as expected, ada national park juga di Burleigh Heads. Ada dua track disana. Track 1 dengan sea view yang medannya nggak terlalu steep dan nanjak, jaraknya juga lebih pendek. Track 2 dengan mountain view yang tentunya lebih steep dan lebih jauh km nya. Saya pilih yang mana? Tentunya track 1 doong, dengan harapan bisa dapet foto sea view yang lebih banyak.

Processed with VSCO with  preset

Processed with VSCO with  preset

Eh ternyata sedang kurang beruntung. Sepertinya karena badai sebelumnya, hari itu track 1 ditutup. Berhubung nggak mau ngoyo nyoba track 2 jadi saya dan suami cuma piknik duduk-duduk bengong menatap laut aja. Berhubung banyak area rumput yang menghadap ke laut, jadi banyak juga yang piknik duduk disini. Main di pantai yang nggak perlu basah-basahan ya gini hehe.

Processed with VSCO with c3 preset

Processed with VSCO with  preset

Processed with VSCO with  preset

Burleigh Heads ini sekitar 87km dari Brisbane CBD, dan transportasi umum ke Burleigh Heads ini juga gampang banget. Tinggal naik kereta tujuan Gold Coast dan turun di stasiun akhir Gold Coast, yaitu Varsity Lakes Station. Kemudian naik bus route 753 atau 757 dan turun langsung di Burleigh Heads, depan pantai nya persis. Detail transportasi umum bisa dicek di web nya translink langsung ya.

Processed with VSCO with  preset

2018-04-13-10-21-31-1.jpg

So happy karena di Aussie buanyak pantai cantiik. Next, mungkin mau ke Moreton Island. Nantikan foto-fotonya yees..

sign

 

Get Crikey in Australia Zoo

Processed with VSCO with  preset

Di tengah-tengah two days concert nya Ed Sheeran di Brisbane kemarin, dia sempet main-main ke Australia Zoo. Setelah baca artikelnya, saya jadi inget deh masih utang belum share tentang Australia Zoo.

Yang lumayan bikin Australia Zoo ini spesial adalah karena ownernya, yaitu Steve Irwin. Yes, that Steve Irwin yang terkenal sama jargonnya “Crikey” dan suka banget sama Crocodile. Nggak heran kalo Australia Zoo ini sampe dijulukin Home of The Crocodile Hunter. Koleksi crocodile nya buanyaak banget. Hewan-hewan nggak umum lainnya juga banyak mulai dari Meerkat, RIng-Tailed Lemur, Tazmanian Devil. Koala dan Kangguru sih udah pasti ada. Walaupun menurut saya, kalo mau puas main sama koala dan kangguru better ke Lone Pine Koala Sanctuary.

Processed with VSCO with  preset

Processed with VSCO with  preset

Australia Zoo ini lokasinya di Beerwah, Queensland. Lebih tepatnya di Steve Irwin Way. Yes, nama jalannya aja udah Steve Irwin Way. Sekitar 70an km dari Brisbane City. Jauh yaa? Cuma akses transportasi umum tetap ada dan nyaman kok. Dari Central Station Brisbane naik train tujuan Caboolture, turun di Caboolture Station dan lanjut Bis rute 649. Nanti turunnya persis di depan Australia Zoo. Kurang lebih 2 jam perjalanan lah. Detailnya bisa langsung cek web nya translink ya

Processed with VSCO with  preset

Processed with VSCO with  preset

Processed with VSCO with  preset

Processed with VSCO with  preset

Tiket masuk nya lumayan pricey sih. $59 untuk Adult, $47 untuk Student dan $35 untuk Children. Tapi menurut saya worth it kok harga segitu. At least sekalii aja harus intip Australia Zoo ini.

Processed with VSCO with  preset

Processed with VSCO with  preset

Processed with VSCO with  preset

Processed with VSCO with  preset

Diantara Zoo yang pernah saya datengin di Aussie, Australia Zoo ini lumayan yang paling bagus. Bukan cuma karena variasi hewan atau show nya, tapi landscape dan scenery di zoo ini juga baguus banget. Di lahan sekitar 4- hektar itu bener-bener dibikin se-natural mungkin, disesuaikan sama habitat asli si hewan. Apalagi area yang Afrika. Cakeep. Sayangnya waktu saya kesana lagi banyak area yang ditutup untuk renovasi, tapi bisa ngintip sedikit sih, dan itu beneran cakeep.

Processed with VSCO with  preset

Processed with VSCO with  preset

Processed with VSCO with  preset

Sebelum ke Australia zoo, saya saranin cek cek website nya dulu untuk cek interactive map dan jadwal showtime nya, biar bisa manage waktu dan puas dapetin semuanya. Bisa langsung klik ini untuk cek website nya ya.

sign